dedychenz.blogspot - Siapa yang tidak mengenal AHOK untuk saat ini,Namanya banyak di dengar ketika Jokowi menjadi seorang President RI,Nama AHOK sering di dengar banyak masyarakat Jakarta karena telah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta,dan kali ini akan membahas tentang perjalanan politik Ahok di masa awal dia mengawali karir di Politik
Di cap sebagai Kutu Loncat,dengan lantang Ahok malah mengatakan,"ya memang dari dulu juga sudah kutu loncat,"Kata dia di Jakarta, Jika dirunut ke belakang,karir politik pria kelahiran Manggar,Belitung Timur, 48 tahun silam itu sudah beberapa kali berpindah partai.
Pada 2004,Ahok mulai mencicipi dunia politik dengan begabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) yag didirikan Alm, Sjahrir,sebagai kader aru,Ahok langsung menjabat sebagai ketua DPC partai PIB kabupaten Belitung Timur.
Di tahun yang smaa,Ahok melaksanakan sukses pertamanya sebagai anggota legislatif tingkat kabupaten kota.Pada Pemilu 2004,Ia terpilih menjadi anggota DPRD kabupateng Belitung Timur periode 2004-2009.
Selama di DPRD ia berhasil menunjukan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN,menolak mengambil uang SPPD fiktif,Ia menjadi dikenal masyarakat karena ia satu satunya anggota DPRD yang berani secara langsung dan sering bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka sementara anggota DPRD lain sering mangkir.
Sekira 7 bulan menjadi anggota DPRD,Ahok mulai banting setir,Dia berniat untuk maju pada pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Belitung Timur tahaun 2005,Berpasangan dengan khairul effendi dari partai Nasional Banteng Kemerdekaan,Ahok maju sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
mengejutkan,Ahok menerima suara 37.13 persen,keduanya berhasil memporak porakan wilayah yang telah menjadi lumbung suara partai Bulan Bintang pada pemilu legislatif yang dilaksanakan setahun sebelumnya.
Belum selesai emnjabat sebagai Bupati,Ahok mengajukan pengunduran diri pada 11 Desember 2006 untuk mengejar kekuasaan lebih tinggi,yakni maju dalam PilGub Bangka Belitung 2007,Jabatan Ahok sebagai Bupati resmi jatuh kepada wakilnya,Khairul Effendi sejak 22 Desember 2006.
Dalam PilGub tersebut dia maju sebagai Calon Gubernur,tak sedikit yang mendukung Ahok maju,bahkan President KH Abdurrahman Wahid pun ikut terjun langsung manjadi juru kampanye.
Namun harus mengakui ketangguhan lawan politiknya,Eko Maulana Ali,Karena PPIB tak lolos ambang batas perlemen,Ahok lepas jas partai lamanya.
Dia Loncat ke Partai Golongan Karya 2008.Pada tahun 2009,dia kembali terpilih di legislatif dan menjadi anggota DPR-RI melalui Partai Gerindra,mendampingi mantan Wali Kota Solo,Jokowidodo yang di usung PDIP.
Meski tak dijagokan sebelumnya dan hanya didukung dua partai,yaitu PDIP dan Gerindra,pasangan Jokowi- Ahok mampu menggeser dominasi pasangan bertahan fauzibowo - nachrawi pada putaran kedua PilGub DKI Jakarta.
Saat ini,partai berlambang kapala Garuda pun ditinggalkan Oleh Ahok,Dirinya mengaku tidak sepaham dengan sikap partainya yang merestui kepala daerah dipilih oleh DPRD,Meski tak lagi berpartai,Ahok berjani akan fokus bekerja untuk mengurusi jakarta,Dia mengaku siap,maski harus jalani pemerintahan tanpa partai.
"Saya dipilih oleh rakyat bukan dipilih oleh kader Partai Gerindra.Jadi Rakyat lebih tahu siapa yang benar dan tidak benar,Biarkan saja ini menjadi tontonan politik,"tegas Ahok.